Lukisan Karya Affandi Koesoema Dan Makna
- Pelukis: Affandi
- Tahun karya: 1981
- Judul : 'Kebun Cengkeh'
- Media : Oil on Canvas
Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi,
melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan
berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk
menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkanya figur manusia sebagai
obyek pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang menunjukan adanya
aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas
Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari
sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan
matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi
dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik
bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini
mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia
dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis
maestro ternama.
Lukisan bertema ayam tarung merupakan salah satu tema kesukaan Affandi,
sehingga beliau membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam
versi yang berbeda, ada lebih dari 10 versi lukisan ayam tarung karya
Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung berikut ini.
Melukiskan sebuah pertarungan ayam yang sengit, antara Ayam jago
berwarna putih ke emasan dan Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang
merupakan simbol pertarungan antara kejahatan dan kebenaran, itulah yang
terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana setiap waktu
selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu terjadi
pertarungan antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan,
adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan
selalu menang pada akhirnya.
Ayam Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat khusunya
jawa yang menjadi hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena
pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang masuk dalam arena
pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan pertarungan
sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung
dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi
Jawara sejati.
- Pelukis : Afandi
- Tahun karya: 1971
- Judul :'Perahu dan Matahari'
- Media : Oil on Canvas
Lukisan
“Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki makna dan falsafah
kehidupan yang dalam, ada pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.
Makna
lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas untuk
mencapai suatu tempat yang dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak
sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar, namun
setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya,
membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari
kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil
mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan
keinginan yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih
berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak
apapun , sebesar apapun badai dan ombak menghadang, mereka
menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan berlalu, berganti
dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.
Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah
samudera kehidupan, Manusia disimbolkan dengan Perahu, harapan
disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan
Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan
ombak dan badai. Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya
masing-masing, bahkan memiliki cita-cita atau impianya masing-masing,
hanya manusia yang memiiliki arah tujuan hidup yang pasti, gigih
berjuang dan tidak pernah menyerah, yang akan bisa sampai pada suatu
tempat kehidupan yang mereka tuju, sesuai dengan yang mereka inginkan
(sukses), meski badai dan ombak kehidupan datang silih berganti, tidak
pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari atau bahkan menyerah.
Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang disimbolkan
dalam lukisan sebagai Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa yang
mereka lakukan, bahwa badai dan gelombang dalam perjalanan kehidupan
mereka akan berlalu, mereka akan sampai pada suatu tempat kehidupan
seperti yang mereka inginkan, dan mereka yakin bahwa impian mereka akan
terwujud.
Mereka disebut sebagai pejuang kehidupan, yang menjadi manusia hebat di
masa depan, saat mereka sukses melalui ombak dan badai kehidupan, dan
bisa membuktikan bahwa mereka bisa, mereka akan menjadi simbol manusia
sukses untuk manusia yang lain.
Itulah makna falsafah kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang
pelukis maestro legendaris Affandi dalam sebuah karya seni tinggi
bergaya abstrak.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi anda para
kolektor ataupun pecinta karya Lukisan Maestro dalam kehidupan anda.
Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik Lukisan ini, yang ingin
disampaikan oleh Sang pelukis maestro.
- Pelukis : Afandi
- Tahun karya: 1981
- Judul : 'Sis Cut Sunflowers'
- Ukuran : 120cm X 88cm
- Media : Oil on Canvas
Enam Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari
cahaya matahari terang, dominasi warna kekuningan. Bunga Matahari
dimaknai sebagai simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang
selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan
Bunga matahari menjadi unik dan istimewa dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis
besar, dan hampir semua pelukis pernah melukis Bunga matahari, termasuk
sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia
pun melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.
- Pelukis : Afandi
- Tahun karya: 1980
- Judul : 'Barong & Leak'
- Media : Oil on Canvas
Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni
budaya yang menginspirasi Affandi dalam menciptakan karya-karya
lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada
beberapa versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak
merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, "Barong" dalam
filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan
"Leak" merupakan simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak
adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan
kejahatan.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona
tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan
nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah
satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan
lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
- Pelukis : Afandi
- Tahun karya: 1963
- Judul :'Andong jogja'
- Media : Oil on Canvas
Melukiskan aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang
melintasi jalan-jalan antar kampung mengantarkan penumpang,
barang-barang dagangan dan lainya, nuansa damai pedesaan dalam kehidupan
bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas
canvas dengan gaya lukisan abstrak unik, kombinasi warna mengalir dan
berpadu dengan sendirinya diatas canvas, sapuan tangan sebagai pengganti
kuas, goresan plototan cat langsung dari tube nya, nampak lukisan
abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan berjudul "Andong
jogja" ini.
Andong merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak
yang ditarik oleh kuda, hingga saat ini Andong-andong tersebut masih
digunakan sebagai alat trasportasi dan wisata bagi masyarakat Jogja, dan
Andong sendiri menjadi salah satu ciri khas dari kota Jogjakarta.
- Pelukis : Afandi
- Tahun karya: 1971
- Judul :'Jatayu'
- Media : Oil on Canvas
"Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia
dalam pengabdian kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan
pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana,
dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh
Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa
raganya demi menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur
dalam pertarungan melawan Rahwana tersebut.
Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi
Affandi untuk menciptakan sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan
gaya abstrak yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian
sang Jatayu hingga titik darah penghabisan.
- Pelukis: Affandi
- Tahun karya: 1959
- Judul :'kepala kuda'
- Media : Oil on Canvas
Nampak nuansa kesedihan dari lukisan
bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah Affandi ingin
menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari
keremangan cahaya, terlihat tatapan mata dari kuda yang sayu.
Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya
lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda sendiri
merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa
dalam lukisan ini terlihat sosok kuda yang seolah bersedih dan merenung.
Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih
merupakan proses peralihan Beliau dari gaya lukisan realism menuju
abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang
masih semi realist, dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas