Minggu, 16 Februari 2014

karya seni indonesia

Lukisan Karya Affandi Koesoema Dan Makna

  • Pelukis: Affandi
  • Tahun karya: 1981
  • Judul : 'Kebun Cengkeh'
  • Media : Oil on Canvas
Sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro Affandi, melukiskan sebuah pemandangan alam perkebunan cengkeh, area perkebunan berbukit yang masih alami nampak terlukis apa adanya dari alam, untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkanya figur manusia sebagai obyek pendukung namun adalah inti dari lukisan, yang menunjukan adanya aktifitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Ekspresi goresan khas Affandi terlihat unik, yang menjadikan lukisan ini istimewa.
Seperti pada kebanyakan lukisan Affandi yang selalu menempatkan Matahari sebagai bagian dari obyek utama, namun dalam lukisan ini, penempatan matahari nampak unik, seolah sang pelukis mengambil perspektif posisi dibalik matahari, sehingga nampak dalam lukisan matahari tidak di balik bukit, melainkan nampak diatas bukit dan menutupi bukit, keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai cara sudut pandang dia dalam ber ekspresi, dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.
  • Pelukis: Affandi
  • Tahun karya: 1979
  • Judul : 'Ayam tarung'
  • Media : Oil on Canvas
Lukisan bertema ayam tarung merupakan salah satu tema kesukaan Affandi, sehingga beliau membuat beberapa karya lukisan bertema Ayam tarung dalam versi yang berbeda, ada lebih dari 10 versi lukisan ayam tarung karya Affandi, salah satunya adalah lukisan Ayam Tarung berikut ini.
Melukiskan sebuah pertarungan ayam yang sengit, antara Ayam jago berwarna putih ke emasan dan Ayam jago berwarna hitam ke emasan, yang merupakan simbol pertarungan antara kejahatan dan kebenaran, itulah yang terjadi dalam kehidupan, dalam setiap diri manusia, dimana setiap waktu selalu dihadapkan antara dua pilihan baik dan buruk, selalu terjadi pertarungan antara keduanya, adakalanya kebenaran harus tersingkirkan, adakalanya kejahatan harus terhapuskan, namun yang pasti kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.
Ayam Tarung atau adu ayam merupakan salah satu tradisi rakyat khusunya jawa yang menjadi hiburan rakyat, dan sekaligus menjadi ajang arena pertaruhan, hanya ayam-ayam kuat terpilih yang masuk dalam arena pertarungan ini, dan ayam terbaik yang akan memenangkan pertarungan sengit ini, untuk menjadi sang Jawara.
Dua ayam dalam lukisan ini adalah ayam-ayam terbaik yang bertarung dengan sengit, hidup dan mati, untuk menentukan siapa yang menjadi Jawara sejati.
  • Pelukis : Afandi
  • Tahun karya: 1971
  • Judul :'Perahu dan Matahari'
  • Media : Oil on Canvas

Lukisan “Perahu dan Matahari (Badai pasti berlalu)” memiliki makna dan falsafah kehidupan yang dalam, ada pembelajaran yang tinggi dari Lukisan ini.



Makna lukisan mengisahkan perjuangan manusia mengarungi samudera luas untuk mencapai suatu tempat yang dituju, dan dalam perjalanan tersebut banyak sekali rintangan, mulai dari ombak badai yang kecil hingga besar, namun setelah ombak dan badai berlalu, secercah matahari memberikan sinarnya, membawa mereka hingga suatu tempat tujuan yang mereka inginkan. Dari kisah mereka bisa diambil falsafah kehidupan, dimana mereka berhasil mengarungi samudera luas, karena memiliki sebuah tujuan pasti dan keinginan yang besar untuk meraih apa yang mereka inginkan, mereka gigih berusaha dan tidak pernah menyerah, mereka tidak perduli sebanyak apapun , sebesar apapun badai dan ombak menghadang, mereka menghadapinya, karena ombak dan badai pasti akan berlalu, berganti dengan indahnya sinar matahari, menuju tempat impian mereka.
Begitu juga makna dalam kehidupan, manusia seperti mengarungi sebuah samudera kehidupan, Manusia disimbolkan dengan Perahu, harapan disimbolkan dengan Matahari, Kehidupan disimbolkan dengan lautan Samudera, rintangan, masalah, ujian dalam kehidupan disimbolkan dengan ombak dan badai. Setiap manusia memiliki arah tujuan kehidupanya masing-masing, bahkan memiliki cita-cita atau impianya masing-masing, hanya manusia yang memiiliki arah tujuan hidup yang pasti, gigih berjuang dan tidak pernah menyerah, yang akan bisa sampai pada suatu tempat kehidupan yang mereka tuju, sesuai dengan yang mereka inginkan (sukses), meski badai dan ombak kehidupan datang silih berganti, tidak pernah menyurutkan niat mereka untuk mundur, lari atau bahkan menyerah. Mereka selalu mempunyai cercah harapan diatas harapan yang disimbolkan dalam lukisan sebagai Matahari, mereka mempunyai keyakinan akan apa yang mereka lakukan, bahwa badai dan gelombang dalam perjalanan kehidupan mereka akan berlalu, mereka akan sampai pada suatu tempat kehidupan seperti yang mereka inginkan, dan mereka yakin bahwa impian mereka akan terwujud.
Mereka disebut sebagai pejuang kehidupan, yang menjadi manusia hebat di masa depan, saat mereka sukses melalui ombak dan badai kehidupan, dan bisa membuktikan bahwa mereka bisa, mereka akan menjadi simbol manusia sukses untuk manusia yang lain.
Itulah makna falsafah kehidupan yang dalam, yang dilukiskan oleh sang pelukis maestro legendaris Affandi dalam sebuah karya seni tinggi bergaya abstrak.
Lukisan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan falsafah bagi anda para kolektor ataupun pecinta karya Lukisan Maestro dalam kehidupan anda. Karena ada makna dan falsafah yang dalam dibalik Lukisan ini, yang ingin disampaikan oleh Sang pelukis maestro.

  • Pelukis : Afandi
  • Tahun karya: 1981
  • Judul : 'Sis Cut Sunflowers'
  • Ukuran : 120cm X 88cm
  • Media : Oil on Canvas
Enam Bunga Matahari yang mekar pada satu pohon bunga matahari, disinari cahaya matahari terang, dominasi warna kekuningan. Bunga Matahari dimaknai sebagai simbol harapan dan keindahan, sebagaimana matahari yang selalu menyinari kehidupan, dan membuat Dunia penuh warna. Lukisan Bunga matahari menjadi unik dan istimewa dalam gaya lukisan abstrak.
Keindahan bunga matahari telah menarik daya imajinasi para pelukis besar, dan hampir semua pelukis pernah melukis Bunga matahari, termasuk sang pelukis maestro Affandi, bahkan Van Gogh sang pelukis maestro Dunia pun melukis beberapa versi berbeda dengan tema Bunga Matahari.
  • Pelukis : Afandi
  • Tahun karya: 1980
  • Judul : 'Barong & Leak'
  • Media : Oil on Canvas
Lukisan bertema "Barong & Leak" termasuk dalam salah satu tema seni budaya yang menginspirasi Affandi dalam menciptakan karya-karya lukisanya, terbukti dengan kesukaanya melukis obyek Barong dan Leak, ada beberapa versi karya lukisanya dengan tema Barong. Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali, "Barong" dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat Bali merupakan simbol kebaikan, dan "Leak" merupakan simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan.
Seni pertunjukan kebudayaan "Barong & Leak" menjadi pesona tersendiri dari keunikan masyarakat Bali, karena keunikan budaya dan nilai tinggi filosifi kehidupanya, menjadikan "Barong & Leak" salah satu inspirasi istimewa bagi Affandi dalam berkarya menciptakan lukisan-lukisan bergaya abstrak bernilai seni tinggi.
  • Pelukis : Afandi
  • Tahun karya: 1963
  • Judul :'Andong jogja'
  • Media : Oil on Canvas
Melukiskan aktifitas para delman dengan Andong mereka, lalu lalang melintasi jalan-jalan antar kampung mengantarkan penumpang, barang-barang dagangan dan lainya, nuansa damai pedesaan dalam kehidupan bersahaja, menyentuh Affandi untuk menuangkan inspirasinya diatas canvas dengan gaya lukisan abstrak unik, kombinasi warna mengalir dan berpadu dengan sendirinya diatas canvas, sapuan tangan sebagai pengganti kuas, goresan plototan cat langsung dari tube nya, nampak lukisan abstrak dengan tekstur ekstrem, dan terciptalah lukisan berjudul "Andong jogja" ini.
Andong merupakan sebuah alat transportasi tradisional berbentuk gerobak yang ditarik oleh kuda, hingga saat ini Andong-andong tersebut masih digunakan sebagai alat trasportasi dan wisata bagi masyarakat Jogja, dan Andong sendiri menjadi salah satu ciri khas dari kota Jogjakarta.
  • Pelukis : Afandi
  • Tahun karya: 1971
  • Judul :'Jatayu'
  • Media : Oil on Canvas
"Jatayu" dalam cerita pewayangan jawa, merupakan nama burung yang setia dalam pengabdian kepada sang tuanya "Ramayana", kehebatan kesetiaan dan pengabdian Jatayu terkenal pada saat pertarunganya melawan Rahwana, dalam menyelamatkan Dewi Shinta (Istri Ramayana) yang akan diculik oleh Rahwana seorang Raja angkara murka, Jatayu rela mengorbankan jiwa raganya demi menyelamatkan Dewi Shinta, hingga akhirnya Jatayu gugur dalam pertarungan melawan Rahwana tersebut.
Cerita dari pengabdian dan kesetiaan burung Jatayu telah menginspirasi Affandi untuk menciptakan sebuah karya lukisan berjudul "Jatayu" dengan gaya abstrak yang memukau, warna-warna berani, sesuai dengan keberanian sang Jatayu hingga titik darah penghabisan.

  • Pelukis: Affandi
  • Tahun karya: 1959
  • Judul :'kepala kuda'
  • Media : Oil on Canvas
Nampak nuansa kesedihan dari lukisan bertema "kepala kuda" obyek kuda dilukis close up, seolah Affandi ingin menyampaikan sebuah pesan perenungan, dalam nuansa hening dari keremangan cahaya, terlihat tatapan mata dari kuda yang sayu. 

Dipilihnya kuda sebagai obyek dari karya lukisan ini, menjadikan pertanyaan tersendiri, karena kuda sendiri merupakan simbol kegigihan, semangat dan pantang menyerah, namun kenapa dalam lukisan ini terlihat sosok kuda yang seolah bersedih dan merenung.
Lukisan ini dilukis pada Tahun 1959, dan pada masa tersebut masih merupakan proses peralihan Beliau dari gaya lukisan realism menuju abstrak (ekspresionism), nampak terlihat pada obyek kepala kuda yang masih semi realist, dengan sedikit sentuhan pelototan cat khas

Sabtu, 08 Februari 2014

karya seni indonesia

macam macam seni rupa

Macam macam seni rupa adalah:

1 Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.
contoh gambar  :



2 Seni grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik Monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Tiap salinan karya dikenal sebagai 'impression'. Lukisan atau drawing, di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan , secara teknis disebut dengan matrix. Matrix yang umum digunakan adalah: plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa; batu digunakan untuk litografi; papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Masih banyak lagi bahan lain yang digunakan dalam karya seni ini. Tiap-tiap hasil cetakan biasanya dianggap sebagai karya seni orisinil, bukan sebuah salinan. Karya-karya yang dicetak dari sebuah plat menciptakan sebuah edisi, di masa seni rupa modern masing-masing karya ditandatangani dan diberi nomor untuk menandai bahwa karya tersebut adalah edisi terbatas.
Contoh gambar :  



3 Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).
Contoh gambar




4 Seni instalasi (installation = pemasangan) adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini.
Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir dari olah rupa.
contoh gambar



5 Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.
contoh gambarnya



karya seni indonesia

Macam-macam Karya Seni Rupa Nusantara

Macam-macam karya seni rupa nusantara:
1.  Ragam Seni Rupa Terapan Nusantara
Keanekaragaman karya seni rupa terapan Nusantara dibedakan menurut (1) adat istiadat, (2) budaya masyarakat setempat, (3) Negara kepulauan, (4) sifat kemaritiman, (5) Negara agraris. Dari hal yang membedakan karya seni rupa terapan di atas, dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa ragam, yaitu: jenis karya, teknik pembuatan, fungsi, dan makna karya seni rupa terapan.
2.    Fungsi, Jenis, dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Karya seni rupa terapan Nusantara memiliki fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan yang sifatnya praktis dan estetis. Jadi karya seni  yang diciptakan tidak hanya mutu seninya saja, namun juga mengutamakan fungsi pakai. Contoh karya seni rupa yang sifatnya praktis antara lain: meja, kursi, almari, dan lain-lain. Sedangkan contoh lain karya seni rupa yang sifatnya estetis yaitu patung, relief, lukisan, dan lain-lain. Namun jika karya terapan harus memiliki dua fungsi, yakni fungsi praktis dan estetis, Jadi tidak bisa dipilah-pilah antara kegunaan dan keindahannya, harus satu kesatuan yakni berguna dan estetis.

3.    Makna Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Sangat beragamnya suku dan adat-istiadat menyebabkan keragaman makna yang terdapat pada setiap karya yang dihasilkan. Setiap karya seni rupa yang berkembang di daerah di Indonesia memiliki simbol atau makna yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. 
Sebagai contoh tentang makna simbolis warna, terdapat beragam warna dengan simbol-simbol tertentu. Seperti warna merah yang melambangkan keberanian atau kejantanan, warna kuning melambangkan keceriaan, warna putih melambangkan kesucian, warna hijau melambangkan kedamaian. Contoh lainnya adalah makna dari bentuk, semisal adalah patung  pada masyarakat Jawa yang melambangkan keharmonisan dalam rumah tangga.

4.    Ciri-Ciri Khusus Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Ciri khusus dari bentuk karya seni rupa trepan Nusantara dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Mari kita pelajari satu-persatu.
    Sebelum kita mempelajari lebih jauh, ada baiknya kita melihat tentang pengertian desain, karena semua benda dan bangunan yang dibutuhkan dan dipakai merupakan karya seni desain.
a.    Desain Bangunan Rumah
Desain rumah dapat mencirikan atau menunjukkan cirri khas dari suku atau masyarakat tertentu. Kita dapat melihat ciri khas itu mulai dari atapnya, ragam hiasnya, bentuknya, dan bahan baku pembuatannya.
Sebagai contohnya jika kita melihat rumah adat daerah Minangkabau, Toraja, dan Batak yang semuanya mempunyai karakter atap meruncing (lonti). Berbeda dengan rumah adat di Jawa yang lebih memiliki bentuk mendatar atau horizontal. Begitu pula dengan rumah adat yang lainnya, yang memiliki keunikan tersenderi yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut.

b.    Desain bangunan tempat ibadah
Bentuk bangunan berupa tempat ibadah masing-masing memiliki karakter sendiri-sendiri. Biasanya sturktur utama pada setiap bangunan tempat ibadah masih mengikuti struktur umumnya, seperti adanya kubah untuh 
masjid, menara untuk gereja, candi bentar (candi yang dibagi menjadi dua dan digunakan sebagai pintu masuk atau gerbang) pada pure dan lain sebagainya. Namun terdapat pula tempat ibadah yang menonjolkan ciri khas suatu daerah dan diakulturasikan atau dikawinkan dengan struktur utama bangunan tempat ibadah.

c.    Desain alat transportasi
Alat trasnsportasi di setiap daerah memiliki desain dan keunikan tersendiri. Seperti contohnya andong, becak, sepada ontel, dan lain sebagainya.

d.    Kriya Nusantara
1). Kriya Tekstil
    a). Batik
Batik merupakan seni kriya Nusantara yang menjadi  tradisi sejak dahulu. Kain batik sangat dekat kaitannya dengan masyarakat Indonesia, sejak lahir hingga meninggal, dari anak-anak sampai orang tua, dari pakaian sehari-hari hingga pakaian resmi semuanya lekat dengan batik.
Prinsip utama dalam membatik adalah teknik tutup celup. Bagian kain tertentu ditutup dengan lilin dengan menggunakan canting untuk merintangkan warna. Terdapat beberapa teknik dalam membatik, diantaranya batik tulis, batik cap, batik cetak, batik celup/ikat/jumput, dan batik lukis. Saat ini, batik tidak hanya diaplikasikan pada kain mori, namun dapat diaplikasikan pada bahan lain seperti kayu,  kain sutra, kulit, dan lain sebagainya.

     b). Tenun
Sandang merupakan kebutuhan pokok manusia selain pangan dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, diperlukan produksi kain fungsional yang nyaman dipakai dan bernilai estetik.
Tenun yang terkenal di Indonesia dibuat dengan alat tenun bukan mesin (ATBM), hal inilah yang membuat tenun susah didapat karena pengerjaannya manual dan sangat lama dalam pengerjaannya. Pusat kriya tenun di Indonesia menyebar dari pulau Jawa, bali, Sumatara, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Adapun jenis kriya yang dihasilkan adalah tenun ikat dan kain songket.
Istilah ikat diguakan untuk nama tenun yang belum ditenun menjadi kain, helaian benang diikat dann dicelup ke dalam pewarana. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapatkesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi cirri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.

    c). Bordir
Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakain dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan dari bordir adalah sulam.
1). Kriya Anyaman
Salah satu karya seni kriya adalah anyaman. Bahan yang banyak digunakan dalam membuat anyaman antara lain adalah bambu dan rotan, kemudian berkembang sesuai dengan ide dan kreativitas masyarakat, seperti digunakannya ilalang, enceng gondok, dan lain sebagainya.
Di pulai Jawa anyaman banyak menggunakan bambu karena tanaman ini banyak tumbuh dan berkembang. Adapun ragam jenis bambu, antara lain: apus, petung, ori, kuning, dan wulung. Berbeda dengan di daerah kepulauan lain di Nusantara. Seperti di Kalimantan yang banyak memproduksi anyaman dengan bahan rotan. Hal ini tidak lain arena Kalimantan merupakan penghasil rotan terbesar di Indonesia.

2). Kriya Keramik
Keberadaan keramik di kawasan Nusantara sangat beragam, keramik juga merupakan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Keramik terbentuk dari bahan tanah liat, dan dapat dibentuk dalam beberapa teknik, diantaranya: teknik cetak tekan (press moulding), teknik lempeng (slabing), teknik pilin (coiling), dan teknik pijit (pinching).  
Keramik memiliki banyak fungsi, mulai dari keramik yang berfungsi sebagai tempat atau wadah, seperti cangkir, piring, teko, gelas, dan vas bunga. Sampai pada jenis yang fungsinya hanya sebagai hiasan, seperti beragam bentuk guci dan  lain sebagainya.
Setiap daerah yang memproduksi keramik memiliki karakter dan keunikan tersendiri. Adapun daerah penghasil keramik terkenal di Indonesia antara lain, Plered (Purwakarta), Sitiwinangun (Cirebon-Jawa Barat), Purwokerto (Jawa Tengah), Kasongan (Yogyakarta), dan Dinoyo (Malang-Jawa Timur).

3). Kriya Ukiran
Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai searana kebutuhan hidup manusia. Seperti tersedianya beragam hasil hutan semacam kayu jati, mahoni, candana, dan kayu hitam yang dapat digunakan sebagai media untuk berkarya seni.
Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan pada media seperti kayu adalah mengukir atau memahat. Topeng, wayang golek, patung, meja, kursi dan almari merupakan contoh karya ukiran/pahat.  Daerah Jepara,Papua dan Bali merupakan daerah yang dikenal memproduksi kriya ukiran yang berkualitas.

4). Kriya Logam
Dalam sejarah perkembangan seni rupa nusantara, terdapat zaman perunggu. Pada zaman ini, nenek moyang kita sudah menguasai teknik mengecor dengan sangat baik, yang menghasilkan beragam benda seni yang indah seperti nekara, moko dan kapak perunggu. karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor (mencetak) yang dikenal dengan 2 teknik mencetak:
a). Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisa digunakan berulang-ulang
b). Acire Perdue, ialah teknik mengecor yang hanya satu kali pakai (tidak bisa diulang)
 Prinsip mengecor adalah mengisi cetakan yang sudah dibuat  sesuai dengan benda yang dikehendaki dengan logam yang dididihkan. Perunggu, perak, kuningan, tembaga dan emas merupakan bahan umum dalam kriya logam.
Ragam Keunikan Teknik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Teknik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara seangat beragam. Banyak diantaranya yang sering kita dengar dan lihat di sekitar lingkungan kita. Beberapa diantaranya seperti memahat, mengecor, mengukir dan lain-lain. Untuk lebih memahami tentang keunikan teknik dalam karya seni rupa Nusantara, mari kita bahas satu per satu.
a.    Teknik Pahat adalah teknik mengurangi bahan sedikit demi sedikit dengan menggunakan alat pahat. Contohnya: pembuatan patung, relief, dan ukir
b.   Teknik Butsir adalah mengurangi dan menambah bahan hingga mendapat bentuk yang diinginkan. Contohnya: pembuatan keramik
c.    Teknik Sapuan adalah teknik membuat karya seni rupa dengan menyapukan kuas ke dalam karya. Contoh: pembuatan lukisan.
d.    Teknik Cor adalah teknik membuat karya seni dengan membuat cetakan dan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan Contohnya: pembuatan patung.
e.    Teknik Las adalah teknik membuat karya seni dengan menggabungkan satu bahan dengan bahan yang lainnya.
f.    Teknik Konstruksi adalah teknik menggabungkan / menyusun bahan satu dengan bahan yang lainnya. Misalnya rumah, candi dan bangunan lainnya.
g.    Teknik Cetak adalah teknik menciptakan karya seni dengan membuat mal (cetakan) terlebih dahulu. Misalnya, pembuatan keramik atau patung.
h.    Teknik Tatah pada prinsipnya sama seperti teknik pahat, yaitu mengurangi bahan berupa batu, kayu, atau bahan yang lain, sehingga menghasilkan bahan baru. Misalnya, pembuatan ukiran, relief, dan patung.

Kamis, 06 Februari 2014

karya seni indonesia

apakah karya seni itu ???
yaitu suatu hasil yang diciptakan oleh seseorang yang mempunyai unsur keindahan dan terkadang ada yang bisa dimanfaatkan dan ada pula yang diciptakan hanya untuk jadi pajangan ...
dan karya seni itu terbagi menjadi 2, yaitu :
 1. KARYA SENI TERAPAN
Seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional,yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan) manusia. Seni rupaterapan memiliki fungsi guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni(artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentinganmanusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.

sumber : http://www.scribd.com/doc/47939338/Pengertian-Karya-Seni-Rupa-Terapan

2. KARYA SENI MURNI
Seni rupa murni (pare/fine art) merupakan seni rupa yang tidak memperhatikan unsur praktis. Karya seni rupa murni diciptakan khusus berdasarkan kreativitas dan ekspresi pribadi
pembuatnya.

Dalam seni rupa murni, terdapat beberapa aliran gaya. Aliran gaya, yaitu aliran dalam gerakan seni rupa yang memiliki ideologi dan ciri khas yang unik dan baru dalam karya-karya yang dihasilkannya. Aliran seni rupa, di antaranya romantisme, ekspresionistne, impresionisme,
dan surcalisme. Cabang-cabang seni rupa murni, di antaranya sebagai berikut.

- Seni Lukis
Seni lukis merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Karya seni lukis, umumnya dibuat di atas kain kanvas dengan menggunakan cat minyak atau cat akrilik. Karya seni lukis bergaya naturalis (potert) dibuat sesuai dengan objek aslinya, misalnya pemandangan alam, manusia, atau binatang. Karya lukis bergaya ekspresionis (penuh perasaan) dibuat sesuai dengan ekspresi emosi pelukisnya, seperti dalam pemilihan objek, figur, warna, dan garis. Karya lukis abstrak, berbentuk tidak nyata atau tersamar sesuai dengan khayalan pelukisnya sehingga kurang dimengerti oleh orang awam. Namun, karya lukis abstrak mengandung berbagai alternatif baru dalam karya seni rupa.

- Seni Grafis
Seni grafis merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik sablon (cetak saring), cukil kayu (cetakan), etsa (pengasaman pada bahan metal), dan lito (pencetakan dengan batu litho).

- Seni Patung
Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam. Karya patung yang besar biasa disebut seni monumental.

- Seni Keramik
Seni keramik dapat juga dikategorikan sebagai cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud tiga dimensi. Keramik dibuat dengan menggunakan bahan utama tempung, kaolin, atau tanah

sumber : http://fourseasonnews.blogspot.com